Penjualan Tesla Turun Drastis, Sales Dealer Kerja Lembur Bagai Kuda Demi Kejar Target

Kamis, 24 April 2025 oleh journal

Penjualan Tesla Turun Drastis, Sales Dealer Kerja Lembur Bagai Kuda Demi Kejar Target

Penjualan Lesu, Sales Tesla di China Bekerja Keras Bagai Kuda

Kabar kurang menyenangkan datang dari Tesla di China. Penjualan yang terus menurun memaksa tim penjualan mereka bekerja ekstra keras, bahkan hingga melebihi batas jam kerja normal. Mereka berjuang keras untuk mencapai target penjualan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Tesla, yang dulunya dianggap sebagai inovator di industri otomotif, kini terlihat seperti kehilangan momentum. Data Asosiasi Mobil Penumpang China menunjukkan penurunan penjualan grosir Tesla hingga 21,8% di kuartal pertama tahun 2025. Kontras dengan BYD, pesaing utamanya di China, yang justru menikmati pertumbuhan penjualan sebesar 18,8% pada periode yang sama. BYD dianggap lebih inovatif dengan lini produk yang lebih beragam, membuat Tesla semakin tertinggal.

Kondisi ini tentu saja memberikan tekanan besar bagi para tenaga penjual Tesla. Beberapa bahkan mengaku bekerja tujuh hari seminggu, dengan shift harian yang panjang, mulai pukul 9 pagi hingga 10 malam. Bayangkan, hampir 13 jam per hari!

"Masa-masa di mana pesanan datang dengan sendirinya tanpa perlu kerja keras sudah berakhir," ujar seorang mantan staf penjualan Tesla.

Target penjualan yang tinggi, sekitar 30 mobil per bulan, juga menjadi beban tersendiri. Beberapa staf penjualan mengaku kesulitan mencapai target tersebut, bahkan untuk menjual 3-4 mobil per minggu saja terasa berat.

Tekanan yang tinggi ini berdampak pada tingginya perputaran karyawan. Di salah satu dealer di Beijing, seluruh tim penjualan diganti setiap satu setengah bulan, jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya yang diganti setiap tiga bulan.

Tak hanya target penjualan yang tinggi, para staf penjualan juga dituntut untuk menguasai pengetahuan produk dalam waktu singkat, hanya tiga hari, dengan evaluasi harian. Di hari keempat, mereka diharapkan sudah bisa closing penjualan, atau berisiko dipecat.

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan penjualan mobil, terutama di tengah persaingan yang ketat:

1. Pahami Kebutuhan Pelanggan - Luangkan waktu untuk benar-benar memahami apa yang dicari pelanggan. Jangan hanya fokus pada penjualan, tapi bangunlah hubungan baik dan berikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Contoh: Tanyakan kepada pelanggan tentang penggunaan mobil, jumlah anggota keluarga, dan preferensi fitur untuk merekomendasikan mobil yang tepat.

2. Kuasai Pengetahuan Produk - Pelanggan cenderung percaya pada penjual yang menguasai produknya. Pelajari spesifikasi, keunggulan, dan fitur-fitur unggulan mobil yang Anda jual.

Contoh: Bandingkan mobil Anda dengan kompetitor dan jelaskan keunggulannya secara detail.

3. Manfaatkan Media Sosial - Promosikan produk Anda melalui media sosial. Buat konten yang menarik dan informatif untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan.

Contoh: Buat video review singkat, posting testimoni pelanggan, atau adakan live session untuk menjawab pertanyaan seputar produk.

4. Berikan Pelayanan Terbaik - Pelayanan yang baik akan meninggalkan kesan positif dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Tanggapi pertanyaan dan keluhan dengan cepat dan profesional.

Contoh: Tawarkan test drive, berikan penawaran khusus, dan jalin komunikasi yang baik setelah penjualan.

Apakah penurunan penjualan Tesla hanya terjadi di China, Riana?

Menurut pengamat otomotif, Budi Setiawan, penurunan penjualan Tesla memang terlihat signifikan di China, namun tren ini juga mulai terlihat di beberapa pasar global lainnya. Persaingan yang semakin ketat dan munculnya produsen mobil listrik lokal menjadi faktor utama.

Apa strategi BYD sehingga bisa mengungguli Tesla di China, Bayu?

Handoko Putra, seorang analis pasar, menjelaskan bahwa BYD berhasil mengungguli Tesla dengan strategi fokus pada inovasi dan diversifikasi produk. Mereka menawarkan berbagai jenis mobil listrik, mulai dari yang terjangkau hingga kelas premium, sehingga menjangkau pasar yang lebih luas.

Apakah tekanan kerja yang tinggi pada sales Tesla efektif, Dinda?

Psikolog industri dan organisasi, Aisha Putri, berpendapat bahwa tekanan kerja yang terlalu tinggi justru dapat berdampak negatif pada kinerja dan kesejahteraan karyawan. Hal ini dapat menyebabkan burnout, penurunan motivasi, dan tingginya turnover karyawan.

Bagaimana masa depan Tesla di China, Yoga?

Ekonom, Rini Handayani, menyatakan bahwa masa depan Tesla di China masih belum pasti. Mereka perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan persaingan yang semakin ketat. Inovasi dan strategi pemasaran yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan mereka di masa mendatang.