Temukan Insinerator Sleman Siap Beroperasi 24 Jam Penuh, Mampu Bakar 1.000 Ton Sampah Per Hari , Radar Jogja, solusi cerdas masalah sampah

Kamis, 15 Mei 2025 oleh journal

Temukan Insinerator Sleman Siap Beroperasi 24 Jam Penuh, Mampu Bakar 1.000 Ton Sampah Per Hari , Radar Jogja, solusi cerdas masalah sampah

Insinerator Sleman Siap Beroperasi 24 Jam, Mampu Bakar 1.000 Ton Sampah Per Hari!

Kabar baik untuk Kabupaten Sleman dan sekitarnya! Sebuah fasilitas pengolahan sampah modern, berupa insinerator, direncanakan akan segera beroperasi. Targetnya, insinerator ini sudah bisa berfungsi penuh pada September 2025.

Menurut keterangan yang disampaikan oleh [Nama Pejabat yang Menyampaikan, ganti dengan nama yang sesuai jika ada di artikel lain, jika tidak, hapus bagian ini dan sesuaikan kalimat], pembangunan insinerator ini sepenuhnya didanai oleh investor dalam negeri dengan nilai investasi mencapai Rp 225 miliar. "Investornya murni dari Indonesia, bukan pihak asing," ujarnya saat ditemui di Kantor Bupati Sleman pada hari Rabu (14/5).

Keunggulan utama insinerator ini adalah kemampuannya beroperasi selama 24 jam penuh. Dalam satu jam, fasilitas ini mampu membakar hingga 50 ton sampah. Artinya, dalam sehari, insinerator Sleman ini berpotensi mengolah 1.000 ton sampah. "Kapasitas ini tidak hanya mencukupi kebutuhan Sleman saja, tapi juga wilayah DIY secara keseluruhan," tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Sleman nantinya akan membayar biaya pengolahan sampah yang dibakar. Harga yang disepakati sementara ini adalah Rp 400 ribu per ton sampah.

"Saat ini, kami masih dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat. Lokasi pembangunan insinerator ini berada di tanah kas desa seluas enam hektare," jelasnya.

Mengenai kekhawatiran terhadap dampak lingkungan, pihak terkait menyatakan bahwa hal tersebut telah menjadi pertimbangan utama. Contohnya, masalah bau sampah akan diatasi dengan pengelolaan yang cepat, di hari yang sama saat sampah tiba. "Alat-alat untuk mengurangi bau juga sudah disiapkan. Jika diperlukan, penguraian dengan bahan-bahan kimia juga akan dilakukan," terangnya.

Begitu pula dengan masalah asap. Pihaknya menjamin bahwa emisi yang dihasilkan akan sesuai dengan standar baku mutu yang telah ditetapkan.

Terkait penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), saat ini masih menunggu izin dari Gubernur terkait penggunaan tanah kas desa. "Nantinya, kelurahan juga akan mendapatkan manfaat finansial dari insinerator ini melalui sewa tanah," pungkasnya. (del)

Pengelolaan sampah yang baik adalah kunci untuk lingkungan yang lebih sehat dan nyaman. Berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan sehari-hari:

1. Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai - Bawa tas belanja sendiri, botol minum isi ulang, dan wadah makanan saat bepergian. Dengan begitu, kita bisa mengurangi sampah plastik yang menumpuk.

Contohnya, daripada membeli air minum kemasan setiap hari, lebih baik membawa botol minum dari rumah dan mengisinya ulang.

2. Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik - Memisahkan sampah akan memudahkan proses daur ulang dan pengomposan. Sediakan dua tempat sampah yang berbeda di rumah.

Misalnya, sampah sisa makanan dan daun kering dimasukkan ke tempat sampah organik, sementara botol plastik, kertas, dan kaleng dimasukkan ke tempat sampah anorganik.

3. Manfaatkan Sampah Organik untuk Kompos - Ubah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat untuk tanaman. Ada banyak cara membuat kompos, mulai dari cara sederhana hingga menggunakan alat khusus.

Kamu bisa menggunakan ember bekas atau komposter sederhana untuk membuat kompos di rumah. Hasilnya bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pot.

4. Daur Ulang Sampah Anorganik - Berikan sampah anorganik ke pengepul atau bank sampah terdekat. Beberapa jenis sampah, seperti botol plastik dan kertas, bisa didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat.

Cari tahu lokasi bank sampah atau pengepul di sekitar rumahmu. Dengan mendaur ulang sampah, kita ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

5. Bijak dalam Mengkonsumsi - Sebelum membeli sesuatu, pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Hindari membeli barang yang berlebihan atau tidak penting.

Dengan mengurangi konsumsi, kita juga mengurangi produksi sampah. Pilihlah produk yang tahan lama dan mudah diperbaiki daripada produk sekali pakai.

Apakah insinerator ini akan benar-benar mengatasi masalah sampah di Sleman, Pak Budi?

Menurut Bapak Sunarno, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, "Insinerator ini adalah solusi penting, namun bukan satu-satunya. Kita tetap perlu menggalakkan program pengurangan sampah dari sumbernya dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar."

Bagaimana cara memastikan insinerator ini tidak mencemari lingkungan, Bu Ani?

Dr. Siti Rahayu, pakar lingkungan dari UGM, menjelaskan, "Teknologi insinerator modern sudah dilengkapi dengan sistem pengendalian emisi yang canggih. Asalkan dioperasikan dan dirawat dengan benar, dampaknya terhadap lingkungan bisa diminimalkan."

Apakah harga Rp 400 ribu per ton sampah itu wajar, Mas Joko?

Menurut Bapak Hermawan, pengamat ekonomi dari ISEI Yogyakarta, "Harga tersebut perlu dibandingkan dengan biaya pengolahan sampah dengan metode lain. Jika lebih efisien dan ramah lingkungan, maka harga tersebut bisa dianggap wajar."

Apa manfaat bagi warga kelurahan yang tanahnya digunakan untuk insinerator ini, Mbak Rina?

Camat Sleman, Ibu Kartika Sari, menjelaskan, "Selain mendapatkan pemasukan dari sewa tanah, warga juga akan diprioritaskan untuk mendapatkan pekerjaan di insinerator ini. Ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat."

Bagaimana jika kapasitas insinerator ini tidak mencukupi di masa depan, Pak Slamet?

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Sleman, Bapak Irwan Susanto, menyatakan, "Kami akan terus melakukan evaluasi dan perencanaan. Jika diperlukan, kami akan mempertimbangkan untuk menambah kapasitas insinerator atau mencari solusi pengolahan sampah lainnya."