Temukan Lonjakan Laba UNVR 200%! Bagaimana Kabar Indofood dan Cimory Sekarang? Cari Tahu Disini
Rabu, 21 Mei 2025 oleh journal
UNVR Cetak Laba Melonjak! Bagaimana dengan Indofood dan Cimory?
Kabar baik datang dari sektor konsumer! Beberapa emiten menunjukkan performa yang menjanjikan di kuartal I/2025. Bahkan, ada yang berhasil membalikkan keadaan dari rugi menjadi untung. Siapa saja mereka?
Setidaknya ada empat emiten yang mencuri perhatian dengan kinerja positifnya, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), induk perusahaannya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY). Mari kita telaah lebih dalam!
ICBP: Balik Modal dengan Laba Menggembirakan
ICBP mencatatkan pertumbuhan paling signifikan dengan berhasil membalikkan kerugian menjadi keuntungan. Dari rugi sebesar Rp1,07 triliun di kuartal terakhir tahun lalu, mereka berhasil mencetak laba sebesar Rp2,65 triliun di tiga bulan pertama tahun ini!
Pendapatan ICBP di kuartal pertama tahun ini mencapai Rp20,2 triliun, naik 18% dibandingkan kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh naiknya volume penjualan di berbagai segmen, seperti mie (4%), makanan ringan dan bumbu (1%), serta susu (3%). Sayangnya, segmen minuman mengalami penurunan sebesar 8%.
Penjualan di pasar luar negeri juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 4% secara tahunan (YoY), berkat peningkatan volume, meskipun harga jual rata-rata (ASP) turun 2% YoY.
Dari sisi operasional, ICBP berhasil meningkatkan margin laba bersih (NPM) meskipun margin laba kotor (GPM) mengalami penurunan. GPM di kuartal I/2025 tercatat sebesar 36,1%, turun dari 36,5% di kuartal sebelumnya dan 38,2% di kuartal I/2024. Namun, NPM melonjak menjadi 13,2%, jauh lebih baik dibandingkan minus 6,3% di kuartal 4/2024 dan 11,8% di periode yang sama tahun lalu.
INDF: Ikut Kecipratan Berkah ICBP
Sebagai induk perusahaan ICBP, INDF tentu saja ikut merasakan dampak positif dari kinerja ciamik anak usahanya.
INDF mencatatkan pendapatan sebesar Rp31,55 triliun di kuartal pertama tahun ini, naik 2,5% YoY dan 9,4% secara kuartalan. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen agribisnis yang tumbuh 28,67% YoY menjadi Rp4,79 triliun, seiring dengan kenaikan harga rata-rata minyak sawit (CPO) sebesar 15,3% YoY menjadi MYR 4.675 per ton.
Segmen produk konsumen bermerek juga naik 2,11% YoY menjadi Rp19,97 triliun, dan segmen distribusi naik 1,48% YoY menjadi Rp2 triliun. Sementara itu, segmen Bogasari mengalami penurunan sebesar 4,63% YoY menjadi Rp7,95 triliun.
Sama seperti ICBP, INDF juga berhasil meningkatkan margin laba bersih (NPM) berkat efisiensi operasional, meskipun margin laba kotor (GPM) mengalami penurunan. GPM di kuartal I/2025 berada di 36,9%, turun dari 38,8% di kuartal sebelumnya. Namun, NPM naik signifikan dari 2,7% menjadi 12,4% untuk periode yang sama.
UNVR: Pemulihan dan Momentum Lebaran Dongkrak Laba
UNVR berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih lebih dari 200% secara kuartalan menjadi Rp1,23 triliun di tiga bulan pertama 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh pemulihan stok kuartal sebelumnya, perbaikan bisnis inti, dan momentum Lebaran. Penjualan bersih UNVR mencapai Rp9,5 triliun, tumbuh 22% QoQ, tetapi masih terkontraksi sekitar 6% secara tahunan.
Meskipun demikian, rasio profitabilitas UNVR menunjukkan adanya perbaikan. Margin laba sebelum pajak tercatat sebesar 16,8%, meningkat 1.054 basis poin dibandingkan kuartal IV-2024 dan terkoreksi 161 basis poin dibandingkan tahun lalu. Margin kotor meningkat sebesar 365 basis poin dari kuartal IV-2024 atau terkoreksi 177 basis poin dibandingkan tahun lalu yang mencapai 48,2%.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengatakan bahwa meskipun hasil kuartal pertama masih terkoreksi dibandingkan tahun sebelumnya, UNVR berhasil mencatatkan peningkatan kuartal ke kuartal (QoQ) dalam hal pertumbuhan dan profitabilitas.
"Kinerja ini mencerminkan hasil dari inisiatif tegas dan tepat sasaran yang dilakukan Perseroan untuk mengatasi tantangan operasional. Kami telah membuat kemajuan dalam mengurangi stok pelanggan, menstabilkan harga pada kanal penjualan kami dan meningkatkan profitabilitas mitra distributor kami, serta memberikan tingkat layanan pelanggan yang lebih baik. Kemajuan ini memberikan fondasi yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan di masa depan," ungkap Benjie.
UNVR fokus pada membangun merek dan portofolio yang lebih kuat, menjangkau segmen atas dan bawah melalui inovasi (seperti Rinso dan Glow & Lovely DermaGlow Multivitamin Cream), dan mengoptimalkan momentum penting seperti hari raya. Mereka juga melakukan transformasi Go-To-Market untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan cakupan.
CMRY: Kinerja Positif Berkat Volume Penjualan
CMRY, produsen susu Cimory, juga mencatatkan laba yang menggembirakan sebesar Rp480 miliar di tiga bulan pertama tahun ini. Capaian ini melesat 32% QoQ dan 24,2% YoY.
Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan volume penjualan tanpa kenaikan harga. Dari sisi pendapatan, CMRY berhasil naik 2% QoQ dan 12,4% YoY menjadi Rp2,43 triliun.
Margin laba kotor sedikit melemah dari 46% menjadi 44,5%, akibat kenaikan harga bahan baku dan depresiasi rupiah. Namun, perusahaan terus melakukan efisiensi dalam hal operasi, sehingga NPM berhasil naik dari 15,2% menjadi 19,7%. Kenaikan ini juga didukung keuntungan kurs yang belum terealisasi sebesar Rp42 miliar, dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya separuhnya.
Prospek ke Depan
Kinerja positif keempat emiten konsumer ini di kuartal pertama menjadi fondasi yang baik untuk menghadapi kuartal-kuartal berikutnya. Namun, tetap ada beberapa risiko yang perlu diantisipasi, seperti perlambatan ekonomi, penurunan daya beli masyarakat kelas menengah, dan pemulihan daya beli yang belum optimal.
Setelah melihat kinerja beberapa perusahaan besar, yuk kita pelajari bagaimana cara mengelola keuangan pribadi agar tetap stabil di tengah dinamika ekonomi yang ada. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis - Anggaran adalah fondasi pengelolaan keuangan yang baik. Catat semua pemasukan dan pengeluaranmu. Prioritaskan kebutuhan pokok dan alokasikan dana untuk tabungan atau investasi. Misalnya, jika kamu tahu pengeluaran transportasimu Rp500.000 per bulan, pastikan anggaranmu mencerminkan angka tersebut.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan atau spreadsheet sederhana untuk memantau pengeluaranmu secara berkala.
2. Diversifikasi Investasi - Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasi investasi akan membantu mengurangi risiko. Kamu bisa berinvestasi di berbagai instrumen seperti saham, obligasi, reksadana, atau properti.
Contohnya, jika kamu punya dana Rp10 juta, jangan hanya diinvestasikan di satu jenis saham. Bagi dana tersebut ke beberapa jenis investasi dengan profil risiko yang berbeda.
3. Cari Penghasilan Tambahan - Di era digital ini, banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Kamu bisa mencoba freelance, berjualan online, atau menjadi content creator.
Misalnya, jika kamu punya keahlian menulis, tawarkan jasa penulisan artikel atau copy writing. Atau, jika kamu suka memasak, kamu bisa berjualan makanan secara online.
4. Evaluasi Pengeluaran Secara Berkala - Luangkan waktu untuk mengevaluasi pengeluaranmu setiap bulan. Identifikasi pos-pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan.
Contohnya, jika kamu berlangganan beberapa layanan streaming yang jarang digunakan, pertimbangkan untuk membatalkannya. Atau, jika kamu sering makan di luar, coba masak sendiri di rumah untuk menghemat pengeluaran.
Mengapa ICBP bisa mencetak laba yang signifikan di kuartal I/2025, menurut Budi Santoso?
Menurut Budi Santoso, seorang analis pasar modal, keberhasilan ICBP mencetak laba signifikan di kuartal I/2025 didorong oleh peningkatan volume penjualan di berbagai segmen produknya, serta efisiensi operasional yang berhasil menekan biaya.
Bagaimana pendapat Siti Aminah tentang pengaruh kinerja ICBP terhadap INDF?
Siti Aminah, seorang pengamat ekonomi, berpendapat bahwa kinerja positif ICBP memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan INDF sebagai induk perusahaan. Keuntungan ICBP secara langsung meningkatkan laba konsolidasi INDF.
Apa saja faktor yang mendukung pertumbuhan laba UNVR di kuartal I/2025, menurut Joko Susilo?
Joko Susilo, seorang pakar pemasaran, menjelaskan bahwa pertumbuhan laba UNVR di kuartal I/2025 didukung oleh pemulihan stok, perbaikan bisnis inti, dan momentum Lebaran yang meningkatkan permintaan produk-produk UNVR.
Mengapa margin laba kotor CMRY sedikit melemah, menurut Rini Haryani?
Menurut Rini Haryani, seorang analis keuangan, margin laba kotor CMRY sedikit melemah karena kenaikan harga bahan baku dan depresiasi rupiah yang meningkatkan biaya produksi.
Bagaimana pandangan Anton Wijaya tentang prospek sektor konsumer di kuartal berikutnya?
Anton Wijaya, seorang ekonom, berpendapat bahwa sektor konsumer memiliki prospek yang menjanjikan, tetapi perlu mewaspadai risiko perlambatan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat kelas menengah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penjualan.
Apa saran dari Maya Lestari untuk investor yang tertarik berinvestasi di sektor konsumer?
Maya Lestari, seorang perencana keuangan, menyarankan agar investor melakukan riset mendalam tentang kinerja perusahaan, prospek industri, dan risiko-risiko yang mungkin terjadi sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sektor konsumer. Diversifikasi portofolio juga penting untuk mengurangi risiko investasi.