Terungkap Pengambilan Uang Suap dari Kantor Hasto Kristiyanto, Ngeri,Ngeri Sedap, Bukti Tak Terbantahkan

Minggu, 27 April 2025 oleh journal

Terungkap Pengambilan Uang Suap dari Kantor Hasto Kristiyanto, Ngeri,Ngeri Sedap, Bukti Tak Terbantahkan

Drama Uang Suap di Kantor Hasto Kristiyanto Terungkap!

Sidang kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan yang melibatkan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, semakin menegangkan. Alur pengambilan uang suap perlahan terkuak, mengungkap detail yang bikin geleng-geleng kepala.

Seorang saksi kunci, Patrick Gerrard Masako alias Gerry, membeberkan bagaimana uang suap tersebut diambil. Kesaksian Gerry, yang diungkap Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (25/4/2025), mengungkapkan nominal fantastis Rp850 juta dalam pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Uang tersebut diambil dari rumah aspirasi yang disebut-sebut sebagai kantor Hasto Kristiyanto.

Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Gerry mengaku uang tersebut rencananya akan dibagikan kepada beberapa orang. "Setelah dihitung, uang dalam koper tersebut berjumlah Rp850 juta. Saya langsung menghubungi Saeful dan mengabarkan jumlahnya," ungkap Jaksa KPK membacakan BAP Gerry.

“Saeful kemudian menyampaikan, 'Uangnya kamu sisihkan Rp170 juta untuk Mas Donny, Rp2 juta untuk kamu, dan sisanya kasih ke Pak Ilham’,” lanjut Jaksa.

Gerry membenarkan isi BAP tersebut. Uang Rp170 juta yang disisihkan untuk Donny Tri Istiqomah (Advokat) disimpan dalam kantong plastik, sementara sisanya tetap berada di dalam koper. Saeful Bahri, yang juga terlibat dalam kasus ini, merupakan mantan kader PDIP.

Selain Gerry, JPU KPK juga menghadirkan dua saksi lainnya, yaitu Ilham Yulianto (ajudan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan) dan Rahmat Setiawan Tonidaya. Kehadiran mereka diharapkan dapat semakin memperjelas kasus ini.

Korupsi merugikan kita semua. Berikut beberapa tips untuk melindungi diri Anda dan ikut serta memberantas korupsi:

1. Pahami Aturan - Pelajari peraturan dan prosedur yang berlaku di lingkungan Anda. Dengan memahami aturan, Anda dapat mengidentifikasi potensi celah korupsi.

Contoh: Ketahui prosedur pengadaan barang dan jasa di kantor Anda.

2. Laporkan Kecurigaan - Jangan takut untuk melaporkan segala bentuk kecurigaan korupsi kepada pihak berwenang.

Contoh: Jika Anda melihat rekan kerja menerima suap, laporkan kepada atasan atau KPK.

3. Tolak Gratifikasi - Tolak pemberian dalam bentuk apapun yang dapat mempengaruhi keputusan Anda.

Contoh: Tolak pemberian parsel mewah dari rekanan bisnis.

4. Jaga Integritas - Pegang teguh prinsip kejujuran dan profesionalisme dalam setiap tindakan Anda.

Contoh: Jangan memanipulasi data untuk kepentingan pribadi.

5. Berani Mengatakan Tidak - Jangan ragu untuk menolak permintaan yang melanggar hukum atau etika, meskipun datang dari atasan.

Contoh: Tolak perintah atasan untuk memanipulasi laporan keuangan.

6. Didik Lingkungan Sekitar - Sebarkan kesadaran anti-korupsi kepada keluarga, teman, dan kolega.

Contoh: Ajak diskusi tentang pentingnya integritas dan dampak negatif korupsi.

Apa dampak suap terhadap politik di Indonesia, menurut Ibu Megawati Soekarnoputri?

Suap merusak sendi-sendi demokrasi dan mengkhianati kepercayaan rakyat. Ini menghancurkan integritas sistem politik dan menciptakan ketidakadilan.

Bagaimana KPK menyelidiki kasus suap seperti ini, Pak Febri Diansyah?

KPK menggunakan berbagai metode, mulai dari penyadapan, penggeledahan, hingga pemeriksaan saksi untuk mengumpulkan bukti dan mengungkap jaringan korupsi.

Apa hukuman bagi pelaku suap, Pak Mahfud MD?

Hukuman bagi pelaku suap bervariasi, tergantung pada berat ringannya kasus, mulai dari denda hingga hukuman penjara.

Bagaimana masyarakat bisa berperan aktif dalam memberantas korupsi, Bu Sri Mulyani?

Masyarakat dapat berperan aktif dengan menolak segala bentuk gratifikasi, melaporkan tindakan korupsi, dan mengawasi jalannya pemerintahan.

Bagaimana cara melindungi diri dari jeratan korupsi, Pak Anies Baswedan?

Dengan memegang teguh integritas, memahami aturan, dan berani menolak tawaran yang mencurigakan.

Apa pentingnya transparansi dalam mencegah korupsi, Pak Ganjar Pranowo?

Transparansi memudahkan pengawasan publik dan mengurangi peluang terjadinya korupsi. Keterbukaan informasi adalah kunci akuntabilitas.