Ketahui Teknik Pengereman Motor Matik di Turunan, Aman, Efektif, dan Bebas Masalah saat berkendara
Jumat, 9 Mei 2025 oleh journal
Teknik Pengereman Motor Matik yang Aman dan Efektif di Turunan
Mengendarai motor matik di jalan menurun memang menantang. Berbeda dengan motor manual yang punya engine brake mumpuni, motor matik membutuhkan teknik pengereman khusus agar tetap aman dan terkendali. Jika tidak hati-hati, risiko kecelakaan bisa meningkat. Yuk, simak cara mengerem motor matik yang aman saat melibas turunan.
Victor Assani, Ketua Bidang Road Safety and Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menekankan pentingnya teknik pengereman yang tepat. Menurutnya, menghindari penggunaan satu rem saja adalah kunci utama mencegah rem blong.
“Teknik paling penting adalah jangan pernah mengandalkan satu rem saja. Gunakan kedua rem secara bersamaan dan terukur,” ujar Victor.
Selain itu, Victor juga mengingatkan agar pengendara menghindari pengereman keras dan terus-menerus di turunan. Usahakan untuk menjaga putaran mesin (RPM) agar tidak terlalu rendah. Mengelola kecepatan dengan bijak akan membantu mengurangi beban pada sistem pengereman.
“Yang tak kalah penting adalah kemampuan kita membaca situasi dan mengendalikan diri. Jika merasa rem mulai kehilangan kemampuan, segera menepi dan beristirahat sejenak,” tambahnya.
Berhenti sejenak memberikan kesempatan bagi sistem pengereman untuk mendingin, sehingga risiko rem blong bisa diminimalkan. Dengan memahami dan menerapkan teknik pengereman yang benar, Anda bisa menjaga performa sistem pengereman tetap optimal dan terhindar dari bahaya.
Supaya perjalananmu aman dan nyaman saat melewati turunan dengan motor matik, ikuti beberapa tips praktis berikut ini:
1. Gunakan Kedua Rem Secara Bersamaan - Jangan hanya mengandalkan rem depan atau belakang saja. Kombinasikan keduanya secara perlahan dan bertahap. Ini akan mendistribusikan beban pengereman secara merata dan mencegah roda terkunci. Contohnya, saat mulai menuruni turunan, tekan rem belakang sedikit lebih dulu, lalu ikuti dengan rem depan secara bertahap.
2. Hindari Pengereman Mendadak - Pengereman mendadak bisa menyebabkan roda terkunci dan kehilangan kendali. Cobalah untuk mengerem secara halus dan bertahap. Antisipasi kondisi jalan di depan dan mulai mengerem lebih awal jika diperlukan. Bayangkan kamu membawa telur di saku, mengerem terlalu keras akan memecahkannya!
3. Manfaatkan Engine Brake (Jika Ada) - Meskipun motor matik tidak seefektif motor manual dalam hal engine brake, kamu tetap bisa memanfaatkannya dengan menurunkan gas secara perlahan. Ini akan membantu mengurangi kecepatan tanpa terlalu bergantung pada rem. Misalnya, jika kecepatan terlalu tinggi, lepaskan sedikit gas dan biarkan mesin membantu memperlambat laju motor.
4. Beristirahat Jika Rem Terasa Panas - Jika kamu menuruni turunan yang panjang dan curam, berhentilah sejenak untuk memberikan kesempatan pada sistem pengereman untuk mendingin. Rem yang terlalu panas bisa kehilangan efektivitasnya dan menyebabkan rem blong. Cari tempat yang aman untuk menepi dan biarkan rem beristirahat selama beberapa menit.
Pak Budi bertanya, "Kenapa ya motor matik saya sering terasa 'ngelos' saat di turunan?"
Menurut Bapak Taufik Hidayat, seorang mekanik senior, "Motor matik terasa 'ngelos' di turunan karena tidak memiliki engine brake sekuat motor manual. Solusinya adalah dengan menggunakan kedua rem secara bersamaan dan terukur, serta menghindari pengereman mendadak. Perhatikan juga kondisi kampas rem, jika sudah tipis segera ganti."
Mbak Ani bertanya, "Bagaimana cara mengetahui kalau rem motor matik saya sudah mulai blong?"
dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang influencer otomotif, menjawab, "Tanda-tanda rem blong antara lain tuas rem terasa lebih dalam dari biasanya, daya pengereman berkurang, atau terdengar suara aneh saat mengerem. Jika mengalami salah satu gejala ini, segera bawa motor Anda ke bengkel untuk diperiksa."
Mas Joko bertanya, "Apakah benar sering menggunakan rem belakang bisa menyebabkan ban cepat aus?"
Menurut Iwan Banaran, seorang blogger otomotif terkenal, "Benar sekali, penggunaan rem belakang yang berlebihan memang bisa mempercepat keausan ban belakang. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan kedua rem secara seimbang dan menghindari pengereman yang tidak perlu."
Ibu Sinta bertanya, "Kapan sebaiknya saya mengganti minyak rem motor matik saya?"
Menurut Helmy Sungkar, seorang tokoh otomotif nasional, "Minyak rem sebaiknya diganti secara berkala, idealnya setiap 2 tahun sekali atau setiap 20.000 kilometer, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Minyak rem yang sudah lama bisa menyerap air dan mengurangi efektivitas pengereman."