2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersih,bersih Pantai Kenjeran untuk Surabaya yang Lebih Bersih

Rabu, 30 April 2025 oleh journal

2.700 Pelajar SD, SMA, SMK dari Yayasan Lazaris Bersih,bersih Pantai Kenjeran untuk Surabaya yang Lebih Bersih

Ribuan Pelajar Yayasan Lazaris Bersihkan Pantai Kenjeran dari Tumpukan Sampah

Surabaya, 27 April 2025 - Semangat peduli lingkungan membara di Pantai Kenjeran, Surabaya. Ribuan siswa-siswi SD, SMA, dan SMK Katolik di bawah naungan Yayasan Lazaris tumpah ruah di bawah kaki Jembatan Suramadu, tepatnya di Kelurahan Tambak Wedi. Mereka bahu-membahu membersihkan pantai dari tumpukan sampah, sebuah aksi nyata dalam rangka perayaan 50 tahun Yayasan Lazaris.

Dengan keranjang di tangan, para pelajar ini menyusuri bibir pantai, memunguti sampah yang berserakan. Sampah-sampah tersebut kemudian dikumpulkan dan diangkut oleh truk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya. Bukan hanya plastik makanan dan minuman, Sebastian Abimanyu Davino, siswa SMK St. Louis Surabaya jurusan Teknik Permesinan, mengungkapkan temuan yang cukup memprihatinkan: tumpukan popok bekas pakai. "Jujur, cukup menjijikkan melihat sampah popok berserakan, terutama di sekitar pemukiman warga yang dekat dengan pantai," ungkapnya sambil menghitung karung sampah hasil kerja baktinya.

Sebastian, yang baru pertama kali mengikuti kegiatan bersih-bersih pantai, prihatin dengan perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. Ia menyadari dampak buruk sampah popok terhadap lingkungan, terutama bagi biota laut dan sungai. "Sampah popok ini bisa mencemari habitat dan menyebabkan kematian bagi makhluk hidup di dalamnya, belum lagi bau tidak sedap yang ditimbulkan," tambahnya.

Permasalahan sampah di pantai memang menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya. Muhammad Rokim, Kepala Bidang Kebersihan dan Pemberdayaan DLH Kota Surabaya, mengakui masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan, termasuk popok. Namun, pemerintah kota terus berupaya menanggulangi masalah ini melalui sosialisasi dan penegakan hukum. "Kami bekerja sama dengan kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi warga tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar, termasuk melalui bank sampah di tingkat RT/RW," jelasnya.

Bernadus Widodo, Ketua Kegiatan Perayaan 50 Tahun Lazaris, menjelaskan bahwa aksi bersih-bersih pantai ini merupakan bagian dari tema "Membangun Manusia Utuh". "Kami ingin menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian lingkungan kepada siswa-siswi, bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui aksi nyata. Ini juga sebagai bukti nyata bahwa warga Lazaris peduli terhadap kebersihan lingkungan," ujarnya.

Yuk, kita jaga kebersihan pantai dengan langkah-langkah sederhana berikut ini!

1. Bawa Kantong Sampah Sendiri - Siapkan kantong sampah sendiri saat berkunjung ke pantai. Ini memudahkan kita untuk mengumpulkan sampah pribadi dan mencegahnya tercecer.

Misalnya, bawa kantong plastik bekas belanja atau kantong kain yang bisa digunakan kembali.

2. Pilah Sampah - Biasakan memilah sampah organik dan anorganik. Ini akan sangat membantu proses daur ulang nantinya.

Contohnya, pisahkan sisa makanan (organik) dari botol plastik (anorganik).

3. Buang Sampah pada Tempatnya - Pastikan untuk membuang sampah di tempat sampah yang tersedia. Jika tidak menemukan tempat sampah, simpanlah sampah di kantong sampah pribadi hingga menemukan tempat sampah.

Jangan biarkan sampah berserakan, meskipun terlihat sepele.

4. Ikut Serta dalam Kegiatan Bersih-bersih - Berpartisipasilah dalam kegiatan bersih-bersih pantai yang diadakan oleh komunitas atau pemerintah setempat. Ini adalah cara yang efektif untuk menjaga kebersihan pantai bersama-sama.

Ajak teman dan keluarga untuk ikut serta, semakin banyak yang terlibat, semakin besar dampaknya.

5. Edukasi Orang Lain - Ajak orang-orang di sekitar kita untuk peduli terhadap kebersihan pantai. Berikan contoh yang baik dan tegur dengan sopan jika melihat seseorang membuang sampah sembarangan.

Ingat, perubahan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat kita.

Bagaimana cara efektif mengedukasi masyarakat tentang bahaya membuang sampah sembarangan, khususnya di pantai? (Pertanyaan dari Siti Nurhaliza)

(Dijawab oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) Edukasi yang efektif melibatkan pendekatan multi-faceted. Kombinasi sosialisasi langsung, kampanye kreatif di media sosial, dan penegakan hukum yang tegas akan lebih efektif. Penting juga untuk melibatkan tokoh masyarakat dan menciptakan program berkelanjutan seperti adopsi pantai.

Apa dampak jangka panjang dari sampah popok yang dibuang di laut? (Pertanyaan dari Budi Santoso)

(Dijawab oleh Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019) Sampah popok yang dibuang di laut dapat mencemari air, mengancam biota laut, dan merusak ekosistem. Mikroplastik dari popok juga dapat masuk ke rantai makanan, berdampak buruk bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Bagaimana peran sekolah dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa? (Pertanyaan dari Ani Yudhoyono)

(Dijawab oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) Sekolah berperan penting dengan mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum, menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler bertema lingkungan, dan menciptakan budaya peduli lingkungan di sekolah. Aksi nyata seperti bersih-bersih pantai ini adalah contoh yang sangat baik.

Apa sanksi yang tepat bagi warga yang membuang sampah sembarangan? (Pertanyaan dari Iwan Fals)

(Dijawab oleh Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan) Sanksi harus tegas dan memberikan efek jera, mulai dari denda hingga sanksi sosial. Penegakan hukum yang konsisten juga penting untuk memastikan aturan dipatuhi.

Bagaimana cara mengolah sampah popok agar lebih ramah lingkungan? (Pertanyaan dari Rhoma Irama)

(Dijawab oleh Tri Rismaharini, Menteri Sosial) Salah satu cara adalah dengan menggunakan popok kain yang bisa dicuci ulang. Selain itu, beberapa inovasi pengolahan popok sekali pakai menjadi bahan bangunan atau pupuk kompos juga mulai dikembangkan.

Selain bersih-bersih, apa lagi yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian pantai? (Pertanyaan dari Agnes Monica)

(Dijawab oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan) Menjaga kelestarian pantai membutuhkan upaya komprehensif, termasuk penanaman mangrove, pengelolaan limbah yang baik, dan pengendalian pembangunan di pesisir. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem pantai.