Inilah Momen Langka, Prabowo,Gibran Bertemu Megawati Jelang Upacara Pancasila, Pertanda Baik Bagi Bangsa?
Selasa, 3 Juni 2025 oleh journal
Momen Hangat: Prabowo-Gibran Bertemu Megawati Jelang Upacara Pancasila
Jakarta - Pemandangan menarik tersaji sebelum upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila. Megawati Soekarnoputri dan Try Sutrisno, dua tokoh penting bangsa, tampak hadir dan menyempatkan diri berkumpul bersama Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Upacara berlangsung dengan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera Merah Putih dan pembacaan teks Pancasila. Presiden Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selama upacara, Prabowo dan Gibran duduk bersebelahan dengan Megawati Soekarnoputri dan Try Sutrisno, menciptakan suasana kebersamaan yang kental.
Momen menarik lainnya adalah ketika Prabowo dan Megawati terlihat berbincang akrab. Interaksi ini menunjukkan kehangatan hubungan di antara tokoh-tokoh lintas generasi dan latar belakang politik yang berbeda.
Kebersamaan ini menjadi sorotan, terutama mengingat dinamika politik yang sempat menghangat selama masa pemilu. Namun, dalam momen sakral peringatan Hari Lahir Pancasila, para pemimpin bangsa ini menunjukkan sikap saling menghormati dan mengutamakan kepentingan negara.
Sebelum upacara dimulai, suasana di Gedung Pancasila terasa lebih santai. Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran, Megawati, dan sejumlah tokoh lainnya berkumpul dalam sebuah ruang jamuan. Mereka tampak menikmati waktu bersama, berbincang santai sambil menikmati hidangan ringan. Pertemuan ini menjadi simbol keharmonisan dan komitmen bersama untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila.
Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tapi juga pedoman hidup. Yuk, kita lihat bagaimana cara sederhana mengamalkan nilai-nilai luhur ini dalam keseharian kita:
1. Menghargai Perbedaan Pendapat - Sila pertama dan keempat mengajarkan kita untuk menghormati keyakinan dan pendapat orang lain. Contohnya, saat berdiskusi dengan teman yang memiliki pandangan politik berbeda, cobalah dengarkan dengan pikiran terbuka dan hargai sudut pandangnya, meskipun kamu tidak setuju.
Ini adalah wujud nyata dari toleransi dan semangat musyawarah untuk mufakat.
2. Bersikap Adil dan Jujur - Sila kelima menekankan pentingnya keadilan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, ini bisa diwujudkan dengan bersikap jujur dalam segala hal, termasuk saat berjualan atau memberikan penilaian. Hindari tindakan curang yang merugikan orang lain.
Dengan bersikap adil, kita turut membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis.
3. Menjaga Persatuan dan Kesatuan - Sila ketiga mengajarkan kita untuk cinta tanah air dan menjaga persatuan bangsa. Salah satu caranya adalah dengan menghargai budaya daerah lain dan tidak menyebarkan berita bohong (hoax) yang dapat memecah belah persatuan.
Dengan begitu, kita turut berkontribusi dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
4. Berbuat Kebaikan Kepada Sesama - Sila kedua mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab. Bentuk nyatanya adalah dengan membantu orang yang membutuhkan, seperti menyumbang ke panti asuhan atau membantu tetangga yang sedang kesulitan.
Tindakan kecil ini akan memberikan dampak besar bagi kehidupan orang lain dan mempererat tali persaudaraan.
Mengapa pertemuan Prabowo dan Megawati menjadi sorotan, Bu Fatimah?
Menurut pengamat politik, Bapak Sukardi Rinakit, kebersamaan Prabowo dan Megawati memiliki makna simbolis yang kuat. "Pertemuan ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan pandangan politik, kepentingan bangsa harus diutamakan. Ini adalah contoh yang baik bagi masyarakat," ujarnya.
Apa makna Hari Lahir Pancasila bagi generasi muda, Mas Budi?
Kata Najwa Shihab, "Hari Lahir Pancasila adalah momentum untuk merefleksikan nilai-nilai luhur Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan ideologi Pancasila."
Bagaimana cara terbaik menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak, Mbak Ani?
Menurut psikolog anak, Seto Mulyadi, "Penanaman nilai-nilai Pancasila pada anak-anak sebaiknya dilakukan sejak dini melalui contoh perilaku sehari-hari. Orang tua dan guru harus menjadi teladan yang baik dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila."
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah intoleransi dan radikalisme atas nama agama, Pak Joko?
Gus Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama RI, menekankan, "Pentingnya dialog antarumat beragama dan pendidikan multikultural untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan. Kita harus menolak segala bentuk intoleransi dan radikalisme yang dapat memecah belah persatuan bangsa."
Bagaimana peran media dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, Mbak Susi?
Rosiana Silalahi, seorang jurnalis senior, menyatakan, "Media memiliki tanggung jawab besar dalam menyebarkan informasi yang akurat dan berimbang. Media juga harus aktif mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila dan bahaya intoleransi."
Apa harapan Bapak Slamet untuk Indonesia di masa depan berdasarkan nilai-nilai Pancasila?
Bapak Mahfud MD, tokoh hukum dan politik, menyampaikan, "Saya berharap Indonesia menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kita harus terus berjuang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia."